Posted in

Waspadai Jamur Berbahaya di Rumah

PIKIRAN RAKYAT– Jika Anda mengira jamur hanya merupakan bercak berbulu yang tidak berbahaya di sudut kamar mandi, pikirkan kembali. Jamur jauh lebih sering ditemukan dan berisiko daripada yang dipikirkan banyak orang. MenurutBadan Manajemen Darurat Federal (FEMA), atau dalam bahasa Indonesia Federal Emergency Management AgencyAmerika Serikat, jamur dapat mulai tumbuh di dalam ruangan hanya dalam waktu 24 jam setelah terkena kelembapan, dan mampu berkembang di berbagai lokasi yang tidak terduga. Faktanya, penelitian menunjukkan bahwa hampir separuh rumah yang terkena dampak Badai Katrina memiliki kadar jamur berbahaya dalam beberapa minggu hingga bulan setelah badai terjadi.

Dan jamur bisa memiliki tingkat bahaya yang sama sebesar jumlahnya ditemukan. Organisasi Kesehatan Dunia atau World Health Organization (WHO) telah membenarkan adanya hubungan antara jamur di dalam ruangan dengan gejala gangguan pernapasan, bahkan pada orang yang sehat. Gejala paparan jamur “meliputi demam ringan, nyeri otot, sesak napas, dan batuk,” ujar Dr. Ana Zamora Martinez, dokter spesialis paru dan direktur medis di Klinik Penyakit Paru Interstisial di Mayo Clinic.

Bagi seseorang yang sangat rentan, paparan jamur juga dapat memicu sinusitis kronis, ruam pada kulit, bahkan kondisi yang berbahaya seperti pneumonitis dan infeksi paru-paru yang menyebar. Yang semakin memperparah keadaan, “pada sebagian besar pasien yang terinfeksi jamur, tidak ada gejala yang jelas,” ujar Martinez. Artinya, jamur bisa menyebabkan kerusakan tanpa disadari oleh penderitanya. Jika tidak ditangani, paparan jamur bisa berujung pada kematian.

Berikut ini penjelasan mengenai penyebab tumbuhnya jamur, hal-hal yang perlu diperhatikan, serta cara mengatasi masalah tersebut jika Anda menemukannya di rumah.

Apa Itu Cendawan? Bagaimana Bentuknya?

Jamur merupakan jenis jamur yang berkembang pesat di lingkungan yang lembap, baik di dalam maupun di luar ruangan. Secara visual, jamur biasanya terlihat seperti bercak-bercak berbulu, berlendir, atau berbentuk debu dengan berbagai warna—yang paling umum adalah hijau, putih, hitam, atau bahkan merah muda. “Namun, jamur juga bisa muncul dalam bentuk perubahan warna yang halus atau noda cokelat, hitam, atau kekuningan di bagian tepi lantai atau sepanjang papan dasar lantai,” ujar Devin Smith, ahli remediasi jamur dan salah satu pemilik Sawtooth Water Restoration. “Secara sekilas, jamur ini sering kali tampak seperti kerusakan akibat air.”

Di luar ruangan, jamur memiliki peran penting dalam memecah bahan organik yang sudah mati. Namun di dalam ruangan, jamur dapat menjadi masalah. Selain mengganggu sistem pernapasan, “beberapa orang bisa mengalami alergi terhadap protein yang dihasilkan oleh jamur, dan reaksi alergi ini dapat memicu gejala alergi hidung serta serangan asma pada individu yang rentan,” ujar Dr. Rauno Joks, ahli alergi dan imunologi dari NYC Health + Hospitals di Brooklyn, New York.

Apa Penyebab Jamur Tumbuh?

“Jamur memerlukan kelembapan dan waktu untuk berkembang,” jelas Kendall Noble, pemilik perusahaan restorasi bencana True Restore. Faktanya, jamur dapat mulai tumbuh di mana saja ketika tingkat kelembapan melebihi 60 persen atau di area yang terus-menerus lembap akibat kebocoran, banjir, atau kondensasi yang terperangkap. Namun, kelembapan saja tidak cukup; jamur juga membutuhkan “nutrisi organik yang bisa dicerna dan tumbuh,” ujar Noble.

Itulah mengapa jamur jarang berkembang di permukaan yang tidak berpori seperti kaca atau logam. Sebaliknya, jamur biasanya “ditemukan di daerah yang lembap, tumbuh pada dinding dan permukaan alami yang bukan sintetis,” ujar Joks. Contohnya adalah bahan konstruksi seperti “kayu,”drywall atau papan gipsum, karpet, dan kertas,” kata Rico Leon, kontraktor, ahli restorasi bencana, serta pembawa acara “Rico to the Rescue” di HGTV, saluran televisi asal Amerika Serikat. “Jamur sangat umum ditemukan di dapur dan kamar mandi yang sering terkena air, tetapi juga sering muncul di ruang bawah tanah, loteng, ruang cuci, area sempit di bawah rumah, dan banyak tempat lainnya.” Bahkan, pendingin ruangan pernah ditarik dari pasar karena menjadi sumber infestasi jamur. “Dua lokasi paling umum yang sering kami temukan jamur adalah di belakang atau di bawah kulkas dan mesin pencuci piring akibat pemasangan saluran air yang tidak tepat,” kata Smith.

Seperti yang dilaporkan USA Today, meskipun banyak orang telah menyadari bahwa atap bocor, pipa retak, sirkulasi udara tidak baik, dan ruang bawah tanah tergenang air dapat memicu pertumbuhan jamur, masih ada faktor lain yang kurang jelas. Menurut Leon, hal-hal seperti kumparan HVAC yang basah, wadahdehumidifier air yang menetes, kelembapan yang terjebak di bawah lantai karpet, serta peralatan yang tidak tertutup dengan baik juga dapat menyebabkan tumbuhnya jamur yang tersembunyi di berbagai bagian rumah yang sering kali dilupakan.

Setelah memeriksa ratusan rumah yang terinfeksi jamur sepanjang kariernya, Noble sepakat. “Jika Anda melihat jamur di permukaan tertentu, kemungkinan besar ada lebih banyak lagi yang tersembunyi di baliknya,” katanya. “Apa yang tampak seperti noda kecil bisa jadi hanya bagian permukaan dari penyebaran jamur yang jauh lebih luas.”

Cara Menghilangkan Jamur

Setelah jamur ditemukan—khususnya jika telah menunjukkan gejala—”Anda perlu memastikan Anda dan keluarga menjauhinya, atau gejalanya bisa semakin buruk,” kata Martinez.

Pembersihan mandiri (DIY) mungkin dapat dilakukan jika Anda yakin jamur hanya terbatas pada area kecil dan tertutup, serta Anda memiliki akses terhadap pelarut industri dan produk pembersih khusus. Artinya, gunakan pembersih yang memang dirancang khusus untuk mengatasi jamur, bukan bahan pemutih. “Banyak orang mengira bahan pemutih bisa menghilangkan jamur, padahal bahan pemutih hanya efektif di permukaan tertentu dan tidak akan membersihkan jamur pada bahan berpori,” ujar Leon.

Namun, meskipun telah menggunakan produk yang sesuai, “menggunakan alat pelindung diri (APD) sangat penting,” ujar Noble. Hal ini mencakup respirator N95, sarung tangan, dan kacamata pengaman.

Penyebaran jamur yang lebih luas memerlukan bantuan ahli. Hal ini karena para ahli “dapat menguji toksisitas jamur untuk mengetahui apakah terjadi kondisi darurat,” kata Smith; selain itu, mereka juga menggunakan penghalang isolasi, mesin udara negatif dengan filter HEPA, serta alat pelindung canggih guna mencegah penyebaran spora jamur—khususnya melalui saluran udara dan sistem HVAC. “Banyak orang membersihkan jamur yang mereka lihat di permukaan, lalu mencoba mengeringkannya dengan kipas, tanpa menyadari bahwa kipas tersebut justru menyebarluaskan spora berbahaya ke area lain di rumah,” ujar Noble.

Manfaat lain dari menggunakan jasa profesional adalah mereka mampu membantu Anda mengidentifikasi dan menangani sumber kelembapan yang memicu tumbuhnya jamur. “Sebelum Anda mengetahui asal kelembapan tersebut,” ujar Leon, “masalah jamur yang Anda alami akan terus memburuk.” (Fitri Nurul Aulia/PKL Polban).***